w3lc0m3 t0 m3LoDy_Pu7@n99@

53l@m@t___m3mb@c@

Kamis, 18 Maret 2010

Bulan Madu Impian

Bias pedar cahaya kumbang menyapu kegelapan malam yang mendung tanpa bintang dan bulan terhalang awan.Aku tak bisa tidur ku buka sedikit tirai kamar ku untuk memandangnya lebih jelas ke halaman ketika kumbang terbang kesana kemari.

Malam tak berdawai bagai gitar tak bersenar tak ada suara semua hening tanpa kata terbuai alunan sang bunga tidur dalam singgahsanah peraduan,udara dingin pun memasuki pori-pori tubuhku menggoda sendi dan tulang-tulang ku terasa ngilu karena dingin yang menusuk.
Rumah ku yang berada di daerah dataran tinggi berada sedikit jauh dari kota yang ramai walau malam menjelang seperti saat ini,udara semakin lama semakin membuat aku menarik mantel yang ku pakai untuk menutupi tubuhku saat ini di tepian jendela.Lama aku terdiam dan tak berpikir apa-apa terkecuali memangdang kegelapan bertabur kunang-kunang malam ini,walau dingin makin menjadi rasanya tak asik kalau aku hanya memandangnya mengintip seperti ini.Akhirnya ku putuskan saja untuk berjalan kearah balkon kamar ku agar aku dapat merasa lebih dekat dengan sang malam dan pedaran cahaya kunang di halaman.

Kenalkan nama ku dian aku anak tunggal di keluarga ku dan aku hanya tinggal dengan ayah dan bunda sehingga rumah ini bagai rumah kosong,rumah ku dengan rumah tetangga hanya berbatas halaman yang tak luas dan pagar yang terbuat dari bambu.Aku anak yang pendiam dan pemalu sehingga tak mudah bergaul atau teman-teman disekolah sering menjuluki ku si kuper,walau demikian aku tak di manja ayah dan bunda,aku di didik untuk mandiri agar aku bisa menjadi dewasa dan tidak terlalu tergantung pada orang lain ujar bunda saat aku membantunya di dapur sore tadi.

Aku yang kuper ini hanya hapal dengan tetangga yang memang rumahnya dekat saja ya mungkin hanya apal 2-3 rumah saja itu pun tak semuanya ku hapal mungkin hanya beberapa penghuninya saja,terbayangkan betapa amat sangat kupernya aku ini nah rumah yang berada tepat di sebelahku ini adalah rumah bu ratna dengan pa anto yang memiliki dua orang anak laki-laki yang kembar tapi yang satu dengan kembarannya itu sangat berbeda,oya nama mereka dinar dan dimas.Dinar anaknya tinggi,putih dan manis dia sangat alim berbeda dengan dimas dia tinggi,hitam manis,dan sangat berantakan ya bisa di bilang metal gitu.Mereka berumur 24 tahun berbeda 3 tahun dari umur ku saat ini yang masih berumur 21 tahun.

Bunda pernah bertanya pada ku di suatu siang saat aku menemaninya membuat kue pesanan ibu-ibu untuk arisan nanti sore, dian,usia mu kini sudah 21 tahun dan Cuma kamu yang bunda punya sayang,bunda ingin sekali melihat kamu mempunyai kekasih yang memang dia calon suami mu kelak karena bunda ingin segera menimang cucu,kapan sayang kau akan kenalkan dia pada bunda mu ini ?? “ujar bunda pada dian” ehm....kapan ya bun dian juga belum tahu bun karena bunda tahukan sampai saat ini dia belum pernah menjalin kasih dengan siapa pun,tapi sebenarnya dia sedang jatuh hati bun pada seseorang dia baik dan unik bun”dian menjawab pertanyaan bundanya” siapakah dia anak ku,ceritakan pada bunda mu ini ?? “bunda bertanya dengan wajah tersenyum menggoda” dia ehm....dinar bun dianar anak bu ratna yang memesan kue untuk arisan ini bun “dengan malu-malu dian bercerita pada bundanya” wah kebetulan kalau seperti itu adanya “bunda berkata pada dian” kebetulan apanya bun ?? “dian bertanya karena tak mengerti maksud bundanya” ya kebetulan kalau begitu begitu kue ini jadi kamu antarkan kue ini ke rumah ibu ratna ya kan sekalian kamu bisa bertemu dinar yang sedang menjadi pujaan hati mu saat ini “ibu berkata dengan tatapan menggoda dian” ahh...bunda bisa saja,tapi baiklah “dian menjawab dengan penuh pengharapan agar bertemu dengan dinar nanti saat mengantarkan kue itu”

Akhirnya sore pun tiba dian yang telah rapi mengantarkan kue pesanan ibu ratna. Pagar rumah yang sama dengan pagar dirumahnya yang terbuat dari bambu dibukanya dan samailah dian di depan pintu rumah bu ratna dengan tanpa menunggu lama dian mengetuk pintu rumah itu tak lupa pula dia mengucapkan salam tok...tok...tokkk Assalamuallaikum permisi bu,tak perlu dian berlama-lama didepan pintu dari dalam terjawab salam Waalaikumsallam suara itu suara yang sering menyapanya setiap saat bila dia melewati rumah itu sebelum pergi kursus tak lama daun pintu terbuka dan sosok yang dia terka-terka dalam pikirannya adalah benar dia adalah dinar yang membuatnya jatuh hati saat melihatnya pertama kali ‘hai dian,ada apa ni tumben sekali mampir kesini ?”tanya dinar pada dian” oh ya ini mengantarkan pesanan ibu mu kue untuk arisan “dia menjawab dengan detak jantung yang tak menentu” oh ya sini , silakan masuk ian aku panggilkan ibu dulu ya silakan duduk ian “dinar mempersilakan dian untuk menunggu di ruang tamu” bu...ibu diruang tamu ada dian yang mengantarkan kue untuk arisan “dinar memanggil ibunya sambil dia menyediakan minum untuk dian” ya nak dia menunggu di ruang tamukan ?”ibu ratna bertanya pada dinar” ya ibu ku yang canti “dinar menggoda ibunya” setelah ibu ratna muncul tak lama dinar pun muncul dengan membawa minuman untuk dian ‘silakan di minum ian,maaf Cuma ada ini”sambil dia menaruh segelas sirup dingin di atas meja” ya gak apa-apa kok kak,makasih ya kak “ucap dian pada dinar” selang 20 menit setelah ibu ratna keluar untuk memberikan uang pada dian dian pun berpamitan untuk pulang.Kak dinar dan Bu Ratna ian pamit pulang dulu ya karena hari semakin sore dan ibu-ibu arisan sudah berdatangan Assalamuallaikum “dian mengucap salam sembari mencium tangan kak dinar dan ibu ratna”

Sampailah dian di rumah dan ibunya pun menggoda,seneng ni anak bunda habis ketemuan sama pujaan hati ‘ih bunda apaan si bisa aja,udah dong dun jangan godain dian inikan ibu yang menyuruh...”dia memerah pipinya”

Rintik hujan mulai turun bernyanyi malam ini menyadarkan dia dari lamunantadi sore setelah dia bertemu dengan dinar.Dian masuk kedalam kamarnya dia kembali melamun di depan cermin tak henti-hentinya memandang wajahnya sendiri dan bersolek padahal hari menjelang subuh.Akhirnya kantuk pun tiba saat jam telah menunjukkan pukul 02.30 pagi dian pun tertidur setelah dia membersihkan wajahnya.Dian rupanya ternina bobokan oleh lamunan tadi,dia bersama dinar berada di pantai di suatu pulau lyang hanya berdua saja disana dia merasakan indahnya bulan madu dan tanpa ada yang mengganggu dia berlarian berkejaran berdua bersama sang suami,dia bahagia sekali 5 hari dia pergi berbulan madu.Alrm kamarnya berdering menandakan 10 menitlagi azan subuh akam menggema dia pun seolah enggan terbangun tetapi mau tak mau dia harus bangun dan dia tersadar saat azan subuh berserua dan mengajaknya untuk wudhu dan sholat dia duduk di tepian tempat tidur sambil tersenyum-tersenyum sendiri mengingat mimpinya sendiri tadi dan berkata pada bayangannya dalam cermin sayang sekali itu hanya bulan madu impian dan dengan penuh pengharappan dan terbangun menuju kamar mandi semoga mimpi bulan madu tadi adalah nyata dan dia benar-benar menjadi istri dinar ...amien.

oleh; adhe_nitha(12032010_03:33wib)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar